Trend Rokok Elektrik Pengganti Rokok Tembakau
Rokok elektrik atau vapor kini merupakan
sebuah pilihan sebagai pengganti rokok oleh sebagian perokok aktif. Bahkan
vapor telah menjadi gaya hidup baru bagi pecinta lifestyle di ibu kota
Vapor pertama kali masuk ke Indonesia tahun
2010, tetapi namanya belum sepopuler saat ini. Masyarakat Indonesia dulu enggan
mencoba vapor karena sudah terlalu nyaman mengkonsumsi rokok tembakau. Di tahun
2016 banyak perokok aktif dari berbagai golongan beralih dari rokok tembakau ke
rokok elektrik. Salah satu alasan orang-orang berarih karena vapor dianggap
lebih aman dibanding rokok tembakau. Salah satu pengguna vapor aktif Naufal
Maulana mengaku setelah menggunakan vapor konsumsi rokok tembakaunya menurun
drastis dan organ pernafasannya sejauh ini tidak ada gangguan seperti saat dulu
intens mengkonsumsi rokok tembakau.
Walaupum demikian ternyata lewat peneliatan
dokter rokok elektrik atau vapor ternyata sama bahayanya dengan rokok tembakau.
Dr. Kusuma dari RSUD kota Denpasar mengaku pernah meneliti lebih dalam tentang
bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh. Beliau mengaku menemukan beberapa
senyawa kimia berbahaya seperti Akrolein dan Formaldehila yang berbahaya jika
terus-menerus masuk ke dalam tubuh manusia, selain itu cairan dari vapor akan
berubah menjadi uap dan akan merusak organ pernafasan khususnya paru-paru
karena cairan vapor yang masuk ke dalam tubuh akan mengendap pada paru-paru
penggunanya. Secara filosofis memang kandungan nikotil dari vapor jumlahnya
jauh lebih sedikit dari rokok tembakau, denngan presentase 1 batang rokok
kandungan nikotilnya setara dengan 30ml cairan vapor. Tetapi kembali lagi
pengguna vapor tidak tau apa saja yang
terkandung dalam cairan vapor yang mereka gunakan selama ini, serta berbahaya
atau tidak bagi kesehatan pengguna maupun penghirup uapnya.
Lepas dari bahaya vapor banyak masyarakat
yang memperdebatkan kehadiran pengguna rokok elektrik di Indonesia. Mereka
merasa was-was berada di dekat pengguna vapor, karena uap yang dihasilakan oleh
vapor jumlahnya banyak dan tidak tahu apakah uap tersebut berbahaya atau tidak
jika masuk kedalam tubuh mereka. Pradnya Utami seorang masyarakat yang sering
berada disekitar perokok mengaku pro dan kontra dengan banyaknya pengguna vapor
di Indonesia. “Satu sisi saya senang dengan aroma uap vapor karena tidak
menggangu seperti asap rokok, tetapi di sisi lain saya sangat menyayangkan
orang-orang yang beralih ke vapor dengan alasan harga rokok akan naik jadi
harus segera mencari alternative agar bisa berhenti merokok”. Jelas mahasiswi
Tehnik Radiologi Poltekes Semarang. Untuk menggunakan vapor para vapers sebutan untuk para pengguna vapor
harus merogoh kocek dalam-dalam, karena untuk mendapatkan seperangkat alat
vapor atau mod beserta cairannya atau
liquid perbandingan harganya jauh
dari harga rokok tembakau. Bahkan setelah harga rokok nantinya dinaikan
pemerintah sebesar 100%.
Walaupun kehadiran vapor di Indonesia masih
menjadi perdebatan tetapi pengusaha vapor menjadikan moment ini sebagai kesempatan
untuk mencari keuntungan lewat usaha mereka. tahun 2016 usaha mereka
benar-benar terdongkrak dengan wacana pemerintah yang berencana akan menaikan
harga rokok tembakau. Pelan-pelan tapi pasti VapeStore mulai bermunculan di
seluruh kota besar di Indonesia. Vapestore dirasa menjadi kebutuhan karena
vapers di Indonesia jumlahnya sangat banyak dan kebutuhan akan perlengkapan
vaporterus meningkat. Salah satu Owner VapeSore di Pulau Bali mengaku baru
membuka usaha vapor dari 8 bulan yang lalu, tetapi omsetnya sangat menjanjikan
bahkan Andhi owner TbnVapeStore sudah membuka cabang bagi storenya di Kota
Surabaya.
Vapor atau Rokok Elektrik memang sudah tidak
asing lagi di Indonesia, tetapi sampai saat ini pemerintah Indonesia belum
mengeluarkan pernyataan resmi tentang apakah vapor legal atau illegal di
Indonesia. Mengingat vapor bukan buatan Indonesia dan kandungan cairan vapor
yang tidak terlalu jelas diketahui oleh pengguna maupun penghirup uap vapor di
Indonesia. Sebagai masyarakat kita melihat sisi positif trend vapor sebagai
ajang untuk mengurangi pengguna rokok dikalangan generasi muda. Walaupun kita
masih simpang siur dengan bahaya atau tidaknya vapor bagi tubuh manusia.
Masyarakat khusunya yang tidak merokok mengharapkan para veprs lebih menghargai
orang-orang disekita mereka. saya sedang merokok, karena tidak semua orang bisa
menghirup asap atau uap dari rokok tersebut.
Rokok Elektrik Di Para Vapers
Rokok
Elektrik atau vapor memiliki nilai istimewa dimata penggunanya, dimana mereka mengklaim
vapor adalah arternatif untuk mengurangi konsumsi rokok.
Rokok elektrik pertama kali masuk ke
Indonesia tahun 2010 tetapi, puncak kepopuleranya baru di tahun 2016. Pengguna
vapor tahun ini sedang banyak-banyaknya dan hadir dari berbagai golongan. Rokok
elektrik memiliki beberapa perbedaan dari rokok tembakau, dimana rokok elektrik
menggunakan cairan sebagai perasa saat sedang menghisap vapor. Cairan dari
vapor ini disebut liquid. Liquid
hadir dengan berbagai rasa yang unik dan digemarin oleh pengguna vapor.
Keistimewaan dari vapor terletak pada kandungan nikotilnya yang diklaim jauh
lenih rendah dari kandungan nikotil rokok tembakau, bahkan beberapa liquid
vapor ada yang tidak mengandung nikotil sama sekali. Ini yang menjadikan banyak
pengguna rokok tembakau yang memilih rokok elektrik untuk mengurangi kebiasaan
mereka mengkonsumsi rokok tembakau. “Kalau dulu saya bisa habis 1 pak sehari,
tapi sekarang sejak memakai vapor paling hanya 1-2 batang rokok sehari” ungkap
Naufal seorang vapers aktif sejak Januari 2016.
Walaupun vapor ini bukan produk asli buatan
Indonesia tetapi, para pengguna vapor tidak merasa kesusahan untuk mendapatkan
perlengkapan vapor. Para Vapers bisa memenuhi kebutuhan vapornya lewat
store-store yang tersebar di Indonesia. Pengguna vapor juga merasa lega karena
dari pemerintah Indonesia tidak membuat larangan untuk vaping ditempat-tempat
umum khusunya di Kota Semarang. Tetapi para pengguna vapor tetap sadar diri
dengan selalu menghargai orang-orang yang berada disekita mereka “kalau sedang
di tempat umum sebisa mungkin saya tidak merokok elektrik karena, tidak semua
orang bisa menerima pengguna rokok elektrik di tempat umum” ungkap Alief Nungki
seorang pengguna rokok elektrik asal kota Semarang.
Beberapa masyarakat merasa terganggu dengan
uap yang dihasilkan rokok elektrik karena jumlah uapnya jauh lebih banyak dari
rokok tembakau. Vapers mengaku walaupun uap vapor banyak tapi uapnya tidak
berbahaya jika dihirup dan masuk ke dalam tubuh manusia. Walaupun demikian
sebagian masyarakat masih merasa takut karena bahaya vapor ini masih menjadi
pro-kontra di Indonesia. Para pengguna vapor berharap masyarakat yang kontra
akan pengguna vapor tidak langsung menganggap para Vapers itu jelek dan uap
yang vapor hasilkan berbahaya. Biasakanlah mencari info yang jelas dahulu
sebelum berkata yang tidak-tidak.
Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan
Pengguna
rokok elektrik harus berhati-hati karena, rokok elektrik dapat menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan khusunya organ pernafasan.
Rokok elektrik yang diklaim tidak berbahaya
ternyata, dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ pernafasan. Baik bagi
pengguna maupun penghirup uap dari rokok elektrik. Menurut Dr. Kusuma salah
satu dokter di rumas sakit umum kota Denpasar masyarakat yang mengatakan rokok
elektrik tidak berbahaya salah persepsi karena, mereka tidak tau apa saja yang
terkandung dalam cairan rokok elektrik. Mereka hanya termakan oleh kandungan
nikotil rokok elektrik yang rendah. Masyarakat hanya fokus pada kandungan
nikotil, padahal masih banyak senyawa lain yang jauh lebih berbahaya dari
nikotil dan terkandung dalam cairan rokok elektrik.
Dalam salah satu cairan rokok elektrik merek
luar negri yang tidak bisa saya sebutkan namanya mengandung senyawa berbahaya
seperti Akrolein dan Formaldelila dimana senyawa ini sangat beresiko merusak
organ tubuh manusia jika terus-menerus masuk ke dalam tubuh manusia. yang
menjadi masalah lain adalah semakin seringnya alat rokok elektrik atau mod digunakan maka semakin meningkat
suhu pada rokok elektrik,yang menyebabkan senyawa kimia berbahaya tadi kadarnya
akan semakin meningkat. Ungkap dr yang sedang melanjutkan studi S2 nya disalah
satu Universitas Negri di Kota Yogjakarta.
Efek yang ditimbulkan jika senyawa berbahaya
yang terkandung dalam cairan rokok elketrik masuk ke dalam tubuh penggunanya
dalam jangka panjang dan dengan kadar yang tinggi dapat menimbulkan gangguan
pada jantung hingga kematian dengan gejala awal sesak nafas dan sakit pada dada
sebelah kanan. Selain pengguna rokok elektrik penghirup uapnya juga patut
waspada karena, jika uap rokok elektrik terus-menerus terhirup dan masuk ke
dalam tubuh dalam jangka panjang uap tersebut akan mengendap dalam paru-paru,
sehingga menjadi salah satu pemicu timbulnya infeksi pada organ pernafasan.
Bahaya terbesar bagi penghirup uap rokok
elektrik adalah saat seseorang menghirup uap rokok elektrik di ruangan
tertutup. Ruang tertutup berbahaya karena tidak ada pertukaran udara sehingga
otomatis uap rokok elektrik teru-menerus terhirup dan masuk kedalam tubuh.
Beberapa kasus keracunana akan uap rokok elektrik yang pernah terjadi sebagian besar terjadi
karena penggunaan rokok elektrik yang tidak memperhatikan lingkungan dan
orang-orang disekitarnya. Untuk mencegah kasus keracunan karena uap rokok
elektrik terulang kembali, sebagai pengguna rokok elketrik harus lebih banyak
mencari informasi tentang bahaya rokok elektrik bagi pengguna maupun penghirup
uapnya.
Pro-Kontra Pengguna Rokok Elektrik di
Indonesia
Rokok elektrik atau vapor sampai saat ini
masih menjadi perbincangan hangat karena, tidak semua masyarakat bisa menerima
masuknya vapor ke Indonesia.
Tidak semua masyarakat Indonesia setuju
dengan pengguna rokok elektrik yang menggunakan rokok elektrik sebagai
pengganti rokok tembakau. Masyarakat yang non perokok menilai rokok elektrik
lebih berbahaya dari rokok tembakau. Walaupun pendapat masyarakat ini selalu
ditentang oleh para vapers, sebutan untuk para pengguna rokok elektrik. Uap
yang dihasilkan dari rokok elektrik memang aromanya tidak menggangu seperti
rokok tembakau namum jumlah uapnya yang banyak tetap menjadi alasan untuk kita
takut berada dekat dengan seorang vapers. Salah satu masyarakat yang sering
berada dekat dengan seorang vapers mengaku tidak terganggu dengan kebaradaan
para vapers disekitarnya tetapi, dia sangat menyangkan orang-orang yang
berpendapat rokok elektrik dapat digunakan sebagai alternatife untuk berhenti
merokok ungkap pradnyan utami. Menurut gadis 23 tahun ini jika memang ingin
berhenti merokok tidak perlu ada alternative lain untuk mengantikan rokok
tembakau ini malah menimbulkan ketergantungan baru dengan barang lainnya.
Banyak masyrakat Indonesia yang mulai melirik
vapor setelah mendengar wacana pemerintah yang berencana akan menaikan harga
rokok tembakau hingga 100% dari harga normal. Rokok elektrik dianggap dapat
menjadi jalan keluar bagi perokok pasif yang keberatan dengan rencanan
pemerintah. Selain karna wacana pemerintah beberapa vapers memilih menggunakan
rokok elektrik karena merasa rokok elektrik mampu menekan konsumsi rokok
tembakau mereka. walau demikian tidak semua golongan masyarakat mampu memiliki
dan menggunakan vapor karena, harga yang dibandrol untuk seprangkat alat
penghisap rokok elektrik dan cairan rokok elketrik cukup mahal.
Masyarakat khusunya non-perokok yang tidak
merasa terganggudengan kehadiran vapers merasa banyaknya pengguna vapor justu
bisa mengurangi penyakit karena, uap yang dihasilkan vapor aromanya tidak
menggangu seperti asap rokok. Tetapi masyarakat tetap kawatir karena tidak tahu
apakah uang yang dihasilakn rokok elketrik berbahaya atau tidak jika terhirup
dan masuk ke dalam tubuh. Ini yang menjadi alasan utama rokok elektrik selalu
menjadi bahasan yang hangat diseluruh penjuru Indonesia. Masyarakat tidak
mengetahu jelas kandungan apa saja yang terkandung dalam cairan rokok elektrik
dan apakah uapnya berbahaya jika terhirup dan masuk ke dalam tubuh manusia.
Wacana Kenaikan Harga Rokok Dongkrak
Penjualan Vapor
Kabar rencana kenaikan harga rokok nampaknya
berdampak positif bagi penjualan rokok elektrik di Indonesia
Pengusaha TbnVapeStore Adhi Paramartha
mengatakan penjualan alat-alat vape di storenya meningkat pesat setelah
pemerintah melontarkan wacana berencana menaikan harga rokok tembakau dari
harga nomal menjadi Rp50.000,00. Rata-rata setiap rokok dinaikan sebesar 100%
dari hrga normal.
Perokok aktif merasa sangat keberatan jika
wacana kenaikan hrga rokok benar-benar terlaksana. Beberapa dari perokok aktif
mulai melirik vapor sebagai alternative pengganti rokok biasa. Semenjak wacan
pemerintah tentang kenaikan harga rokok menjadi buah bibir di masyarakat penghasilan TbnVapeStore mengalami
peningkatan hingga 50% setiap bulannya. Ungkap pengusaha muda yang masih
menjalani pendidikan S1 di Universitas Surabaya Rata-rata pengunjung dari
TbnVapeStore milik Andhi ini memilih vapor untuk mengurangi konsumsi rokok
tembakau.
Vapor memang diklaim lebih aman dari rokok,
dimana kandungan nikotil didalam cairan vapor kadarnya lebih rendah dibanding
satu kotak rokok. Tidak heran para perokok aktif khususnya kaum remaja memilih
vapor untuk menjaga kesehatan khususnya organ pernafasan mareka dengan cara
mengganti rokok dengan rokok elektrik.
Hampir setiap hari rata-rata 10-20 orang
berkunjung ke TbnVapeStore yang terletak
di Bali dan Surabaya. Mereka yang datang biasanya membeli perlengkapan vapor
seperti liquid atau cairan vapor,
kapas, mod, dan lain sebagainya. Selain
hunting perlangkapan vape para Vapers sebutan bagi pengguna vapor sering
menghabiskan waktu di store untuk sekedar vaping bareng atau share seputar
alat-alat dan info event vapor.
Andhi mengaku “menggunakan vapor sama dengan
menggunakan kamera”, jika ingin dapat gambar bagus harus meperlengkap koleksi
lensa. Sama dengan vapor jika ingin membuat terik dari uap vapor harus
melengkapi semua peralatan vapor. Ini menjadi peluang besar bagi Andhi untuk mengembangkan
usaha yang telah dirintis sejak Januari 2016 silam.Selain lewat store Andhi
juga membuka Online Store unutk memudahkan konsumennya membeli peralatan vapor
tampa harus berkunjung langsung ke TbnVapeStore.
Menurut Andhi wacana kenakan harga rokok dari
pemerinthan, benar-benar dapat mendongkrak usaha vapor di seluruh Indonesia.
Baru wacana saja masyarakat sudah berbondong-bondong berarih ke vapor,
bagaimana jika harga rokok sudah naik mungkin usaha rokok tembakau akan gulung
tikar karena kalah saing dengan vapor.Andhi berharap agar masa-masa kejayaan
vapor saat ini bukan hanya jaya musiman, tetapi bisa berlanjut seperti
populernya rokok tembakau di masyarakat Indonesia
Nama-nama narasumber
1. Naufal maulana (19 tahun)/ mahasiwa
Universitas Semarang
Nmr hp : 081336623506
2. Dr. Kusuma Primayanto (30 tahun) Dokter
RSUD Denpasar
Nmr hp : 087760443180
3. Pradnyan Utami (23 tahun ) Mahasiswa
Poltekes Semarang
Nmr hp : 082137153683
4. Andhi Paramatha (20 tahun ) Owner
TbnVapeHouse
Nmr Hp : 085875571964