Selasa, 18 Juli 2017

5 Tradisi unik di Indonesia


1.      Omed-Omedan




     Tradisi unik di Bali yang satu ini dilakukan oleh kelompok muda dan mudi Bali yang belum menikah. Mereka saling berhadap-hadapan dan tarik menarik. Dalam bahasa Bali, tarik menarik disebut omed-omedan. Mereka akan saling cium  dengan guyuran air, mereka juga akan disaksikan oleh warga. Tradisi unik ini menjadi atraksi wisata menarik wisatawan sejak lama. Atraksi digelar sehari setelah hari raya Nyepi, sekitar Pukul 14.00 WIT







2.      Tradisi Pemenggalan Kepala Manusia





      Tradisi adat memotong kepala manusia buat persembahan, oleh masyarakat Suku Naulu diyakini sebagai kepercayaan yang mutlak dilakukan. Keyakinan itu mengalahkan akal sehat dan logika manusia, karena diyakini jika tidak mendapat kepala manusia buat persembahan bisa mendatangkan bala atau musibah. Tradisi ini baru tercium khalayak ramai setelah terjadinya kejadian tahun 2005 lalu. Warga di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah digegerkan dengan penemuan dua sosok mayat manusia yang sudah terpotong-potong bagian tubuhnya. Bonefer Nuniary dan Brusly Lakrane adalah korban persembahan tradisi Suku Naulu saat akan melakukan ritual adat memperbaiki rumah adat marga Sounawe. Kepala manusia yang dikorbankan diyakini akan menjaga rumah adat mereka.
.Bagian tubuh kedua korban yang diambil selain kepala yang nantinya diasapi adalah jantung, lidah, dan jari-jari. Sementara anggota tubuh yang tidak diambil dihanyutkan di aliran sungai Ruata, tidak jauh dari perkampungan suku Naulu dari komunitas Nuane.













3.      Tradisi Ma’nene Suku Toraja


Tradisi yang hanya ada di suku Toraja ini berawal dari kebiasaan para leluhur mereka yang suka mengembara menyusuri gunung dan bukit. Dalam pengembaraannya, tidak jarang ada diantara mereka yang kemudian sakit dan meninggal. Ágar mereka yang meninggal bisa kembali pulang, para kerabatnya menggunakan kekuatan gaib agar mereka bisa berjalan sendiri.Dalam perjalanan pulangnya, orang yang meninggal tersebut tidak boleh disapa, dipanggil ataupun dipegang oleh orang yang masih hidup. Konon, jika sampai disapa atau dipegang, kekuatan gaib yang menyelimuti mayat berjalan tersebut akan hilang dan orang yang menyapa itu akan ikut meninggal.
Kini, tradisi ini masih dilestarikan namun dengan cara yang berbeda. Setiap tiga tahun sekali, kerabat yang meninggal akan ‘’dibangunkan”. Caranya adalah dengan mendandani jasad tersebut, dipakaikan bedak dan baju bagus dan kemudian diarak keliling desa. Anehnya, meskipun jasad tersebut sudah berumur tahunan, namun masih tetap utuh dan bahkan seolah bisa berdiri di atas kaki mereka sendiri.


4.      Tradisi Mengasingkan Perempuan Hamil Suku Naulu





Adalah Suku Naulu di Pulau Seram, Maluku yang memuliki adat seperti ini. Kaum lelaki dari suku ini, yang sebagian besar masih hidup mengembara, mendirikan gubuk-gubuk pamali kecil berukuran 2×2 meter (dalam bahasa mereka disebut “tikusune” ). Di dalam gubuk yang dibuat dari daun sagu ini dilengkapi dengan sebuah tempat tidur kecil.
Gubuk Pamali
Wanita yang sudah mendekati waktu melahirkan akan diantarkan oleh keluarganya ke gubuk ini dan kemudian dibantu persalinannya oleh seorang dukun beranak. Selama berada di sini, wanita tersebut hanya boleh dikunjungi oleh kerabatnya yang sesama perempuan. Kaum laki-laki dilarang mendekati tempat ini.

5.      Tradisi Merajah Tubuh, Suku Mentawai

Siapa bilang trend mentato bagian tubuh hanya berkembang di jaman modern. Menurut penelitian, seni merajah tubuh tertua dilakukan oleh suku Mentawai sejak tahun 1500 SM-500 SM. Bagi masyarakat Mentawai, tato (atau mereka menyebutnya sebagai ‘titi’) merupakan roh bagi kehidupan mereka. Melalui tato, mereka juga menunjukkan mata pencaharian dan status sosialnya dalam masyarakat.
Rajah Tubuh Mentawai
Tradisi lain yang tidak kalah uniknya di Mentawai adalah tradisi memiliki gigi runcing bagi para perempuan di suku tersebut. Gigi mereka dikikir dengan menggunakan kayu dengan sedemikan rupa sehingga menjadi lebih runcing dari umumnya. Bagi mereka, semakin runcing gigi yang dimiliki, semakin cantiklah mereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar