Rabu, 05 Juli 2017

Kampung Batik, Sukses lestarikan Batik di Kota Semarang

Kampung Batik, Sukses lestarikan Batik di Kota Semarang


Semarang, rabu (2/11/16), batik merupakan salah satu warisan leluhur yang sudah diakui oleh dunia. Di Indonesia mempunyai beraneka ragam batik dari setiap wilayahnya. Dari berbagai wilayah tersebut mempunyai ciri khas batik yang berbeda beda. Entah itu dari motifnya, warnanya, atau filosofi dari batik yang dibuat tersebut.
Perajiin batik banyak dijumpai di kota lumpia ini. Salah satunya adalah bu iin widhi. Ibu separuh baya ini sudah menjadi perajin batik sejak 2006 yang lalu. Diajarkan pertama kali oleh ibu Sinto Sukawi. “Yang mengajari saya waktu itu Ibu Sinto Sukawi , beliau dosen undip bagian fakultas budaya”. Ujar salah satu perajin batik dari kampung batik ini.

Di Indonesia ini memiliki batik yang beraneka ragam. Entah itu dari motifnya, warnanya, dan cara membuatnya. Daerah semarang salah satu wilayah yang mempunyai ciri khas batik pada warnanya. Warna nya yang cerah serta motifnya yang mempunyai filosofi cerita masing-masing. Batik memang banyak diperjual belikan secara bebas. Banyak perajin yang memasarkan batiknya itu dipasar, dirumah, bahkan sudah sampai diekspor keluar daerahnya. Tujuannya ingin mengenalkan batik ke wilayah lain.

Bahkan salah satu penduduk Indonesia ada yang mengenalkan batik Indonesia ke Malaysia. Ia menjadi seorang TKI di daerah Malaysia. Ibu Munarti namanya. Beliau membawa batik dari daerah sini lalu dikenalkan pada penduduk di Malaysia sana. “Saya bangga memiliki kebudayaan batik khususnya di Indonesia ini, motifnya beraneka ragam dan memiliki cerita dalam motifnya.”
Merawat batik sangatlah penting, jika tidak batik itu akan cepat rusak. “Kalo habis dicuci itu diangin anginkan saja, jangan langsung dijemur dibawah sinar matahari langsung nanti warnanya bisa pudar. Setelah itu dilipat ditaruh dalam lemari.” Penjelasan ibu Suyati, salah satu pecinta batik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar