Kampung Batik, Sukses lestarikan
Batik di Kota Semarang
Semarang, rabu (2/11/16), batik merupakan salah satu warisan leluhur
yang sudah diakui oleh dunia. Di Indonesia mempunyai beraneka ragam batik dari
setiap wilayahnya. Dari berbagai wilayah tersebut mempunyai ciri khas batik
yang berbeda beda. Entah itu dari motifnya, warnanya, atau filosofi dari batik
yang dibuat tersebut.
Perajiin batik banyak dijumpai di kota lumpia ini. Salah satunya
adalah bu iin widhi. Ibu separuh baya ini sudah menjadi perajin batik sejak
2006 yang lalu. Diajarkan pertama kali oleh ibu Sinto Sukawi. “Yang mengajari
saya waktu itu Ibu Sinto Sukawi , beliau dosen undip bagian fakultas budaya”.
Ujar salah satu perajin batik dari kampung batik ini.
Di Indonesia ini memiliki batik yang beraneka ragam. Entah itu dari
motifnya, warnanya, dan cara membuatnya. Daerah semarang salah satu wilayah
yang mempunyai ciri khas batik pada warnanya. Warna nya yang cerah serta
motifnya yang mempunyai filosofi cerita masing-masing. Batik memang banyak
diperjual belikan secara bebas. Banyak perajin yang memasarkan batiknya itu
dipasar, dirumah, bahkan sudah sampai diekspor keluar daerahnya. Tujuannya
ingin mengenalkan batik ke wilayah lain.
Bahkan salah satu penduduk Indonesia ada yang mengenalkan batik
Indonesia ke Malaysia. Ia menjadi seorang TKI di daerah Malaysia. Ibu Munarti
namanya. Beliau membawa batik dari daerah sini lalu dikenalkan pada penduduk di
Malaysia sana. “Saya bangga memiliki kebudayaan batik khususnya di Indonesia ini,
motifnya beraneka ragam dan memiliki cerita dalam motifnya.”
Merawat batik sangatlah penting, jika tidak batik itu akan cepat
rusak. “Kalo habis dicuci itu diangin anginkan saja, jangan langsung dijemur
dibawah sinar matahari langsung nanti warnanya bisa pudar. Setelah itu dilipat
ditaruh dalam lemari.” Penjelasan ibu Suyati, salah satu pecinta batik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar