Ogoh-Ogoh, Raksasa dari Pulau Dewata

Temen-temen pasti sering mendengar istilah pulau dewata, iya Bali  pulau yang memiliki banyak julukan ini menyimpan banyak sekali kebudayaan unik. Salah satunya adalah Ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

Ogoh-Ogoh menginterpretasikan bentuk-bentuk abstrak dari bhuta kala atau energi kegelapan sehingga Ogoh-Ogoh  dibuat dalam bentuk makhluk menyeramkan sebagai refleksi sifat-sifat negatif agar tidak mengganggu alam semesta.
Masyarakat bali memiliki persepsi bahwa ogoh-ogoh mempresentasikan sifat jelek atau buruk yang ada di dalam diri manusia,oleh kerena itu ogoh-ogoh dibuat sebelum hari raya nyepi, dimana mereka akan melaksanakan  tapabrata selama hari raya Nyepi. Setelah ogoh-ogoh selesai di buat dan dilanjutkan dengan diarak atau di bawa berkeliling kota oleh seluruh masyarakat Bali. Waktu untuk mengarak ogoh-ogoh adalah saat matahari tenggelam, dan perayaan ini dikenal dengan Pangrupukan

Ogoh-ogoh dikenal sejak jaman Dalem Balingkang, dimana saat itu Ogoh-Ogoh dipakai pada saat upacara Pitra Yadnya, hingga saat ini tradisi membuat Ogoh-Ogoh dijadikan sebagai ajang kreatifitas dan pemersatu generasi muda khususnya di Bali.

Pada Umumnya Ogoh-Ogoh dibuat dari bambu yang dianyam sedemikian rupa hingga membentuk sosok Raksasa, Tokoh Pewayangan atau Dewa-Dewi, namun kini  Ogoh-Ogoh mulai dimodifikasi oleh pengerajin di Bali dengan bahan Gabus karena bambu dan kayu dianggap terlalu berat

Ogoh-Ogoh merupakan seni kebudayaan yang menarik dan menghibur serta penuh makna yang terkandung didalamnya. Jadi ayo lestarikan kebudayaan Indonesia sebagai Martabat dan Identitas Bangsa Indonesia